Jumat, 05 Mei 2017

Dasar - dasar elektronika daya

Dasar - Dasar Elektronika Daya

[switching, thyristor]

Elektronika Daya merupakan ilmu yang meliputi switching, pengontrolan, dan pengubah / konversi ( elektrosistemkonversienergilistrik.blogspot.co.id ) blok - blok yang besar dari daya listrik dengan menggunakan sarana peralatan semikonduktor.

Materi ini merupakan materi pendalaman elektronika daya, karena elektronika daya mencakup beberapa mata kuliah lain seperti teknik kendali, digital, rangkaian listrik dan lain-lain. Jadi dasar-dasarnya juga harus paham.

Pada prinsip dasar aliran arus listrik, bagian yang mengalir dari atom adalah proton. Sedangkan pada prinsip aliran muatan, bagian yang mengalir dari atom adalah elektron. Ketika sebuah sumber tegangan dihubungkan ke beban maka tidak selalu terjadi aliran arus listrik/muatan listrik. Arus atau muatan listrik akan mengalir ketika beda potensial sumber tegangan lebih tinggi dibandingkan beda potensial beban pada nilai Rated Beban. 

Selanjutnya, arus atau muatan listrik dapat mengalir ketika terdapat hambatan antara sumber tegangan dan beban. Dilihat dari sisi sumber tegangan fungsi hambatan adalah sebagai Pembatas Arus. Sedangkan dilihat dari sisi beban maka fungsi hambatan adalah sebagai pengaman beban.

Dalam sebuah sistem kendali kelistrikan, , Power Semiconductor berada pada bagian Umpan balik, yitu bertugas mengendalikan Variabel Output berdasarkan nilai koreksi. Prinsip Pengendalian variabel pada sistem tenaga listrik adalah arus kecil untuk mengendalikan arus besar. Dengan demikian pada skema pengaturan diperlukan adanya pencuplikan sinyal. Dari sinyal tersebut , dilakukan deteksi kesalahan dengan operasi penjumlahan sinyal.

Untuk keperluan sistem dibawah 220 V 50/60Hz maka penyesuaian dari hasil koreksi tersebut diimplementasikan dengan Operational Amplifier. Sedangkan pada sistem di atas 220 V 50/60Hz diperlukan metode Kendali tak langsung.

Pada Thyristor, ketika anoda mempunyai polaritas positif, komponen akan dipicu sehingga berada dalam kondisi Konduktif. Pada kondisi tersebut disebabkan oleh adanya Pulsa arus positif pada Gate. Pada saat bersamaan, bagian tersebut akan mengalami kehilangan kemampuan mengontrol dirinya sendiri. Akan tetapi, thyristor dapat beroperasi kembali , yaitu ketika terdapat sejumlah tegangan pada anoda dengan kecepatan dV/dt yaitu ketika sejumlah temperatur meningkat. Thyristor modern dapat bekerja pada jangkauan kV dan kA. 

Ketika sejumlah di/dt muncul pada anoda maka terdapat konsentrasi arus yang tinggi dibagian tersebut hingga mencapai Saturasi . Pada kondisi tersebut tersebut terjadi tegangan yang tinggi. Untuk menyeimbangkan kondisi tersebut maka bagian katoda juga akan mengalami saturasi sehingga muncullah tegangan penyeimbang dan menyebabkan gate terbuka dan switching terjadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar